Tuesday 5 March 2013

Guru yang terbaik adalah "Bapak Perokok"


Seorang Bapak perokok dapat mengajarkan kebiasaannya pada anak kesayangannya dengan efektif. Tidak dengan teori yang muluk-muluk tetapi langsung praktik, sehingga anak tidak verbalisme. Bapak perokok selalu mengajarkan anaknya untuk menjadi perokok. Dengan sabar dia kenalkan sejak anak dalam kandungan. Dia sudah kenalkan asap rokok di dekat istrinya yang sedang hamil. Sejak buah hatinya lahir Ia sudah perlihatkan merokok dengan berbagai gaya. Buah hatinya melihat ayahnya merokok puluhan kali dalam sehari, ratusan kali dalam seminggu dan ribuan kali dalam setahun. Sehingga jika dengan cara itu kok buah hatinya masih tidak merokok berarti "Bapak Peokok" telah gagal mendidik anaknya mengikuti jejaknya.

Bagaimana jika hal tersebut diimplementasikan pada kegiatan lain yang lebih bermanfaat???

 

No comments:

Post a Comment